Cinta itu sama seperti orang yang Menunggu Bis


Cinta itu sama seperti orang yang
menunggu bis. Sebuah bis datang, dan
kamu bilang, “Wah.. terlalu penuh,
sumpek, bakalan nggak bisa duduk nyaman neh !

Aku unggu bis berikutnya aja deh.”
Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu
melihatnya dan berkata, “Aduh bisnya
kurang asik nih, nggak bagus lagi.. nggak mau ah..”



Bis selanjutnya datang, cool dan kamu
berminat, tapi seakan-akan dia tidak
melihatmu dan lewat begitu saja.

Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis
itu kosong, cukup bagus, tapi kamu
bilang, “Nggak ada AC nih, bisa
kepanasan aku”. Maka kamu membiarkan
bis keempat itu pergi.

Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor.

Ketika bis kelima datang, kamu sudah
tak sabar, kamu langsung melompat masuk
ke dalamnya. Setelah beberapa lama,
kamu akhirnya sadar kalau kamu salah
menaiki bis. Bis tersebut jurusannya
bukan yang kamu tuju !

Dan kau baru sadar telah menyiakan
waktumu sekian lama.

Moral dari cerita ini: sering kali
seseorang menunggu orang yang benar-
benar ‘ideal’ untuk menjadi pasangan

hidupnya. Padahal tidak ada orang
yang100% memenuhi keidealan kita. Dan kamu
pun sekali-kali tidak akan pernah bisa
menjadi 100% sesuai keinginan dia.

Tidak ada salahnya memiliki
‘persyaratan’ untuk ‘calon’, tapi tidak
ada salahnya juga memberi kesempatan
kepada yang berhenti di depan kita.

Tentunya dengan jurusan yang sama
seperti yang kita tuju. Apabila
ternyata memang tidak cocok, apa boleh
buat.. tapi kamu masih bisa berteriak
‘Kiri’ ! dan keluar dengan sopan.

Maka memberi kesempatan pada yang
berhenti di depanmu, semuanya
bergantung pada keputusanmu. Daripada
kita harus jalan kaki sendiri menuju
kantormu, dalam arti menjalani hidup
ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.

Cerita ini juga berarti, kalau
kebetulan kamu menemukan bis yang
kosong, kamu sukai dan bisa kamu
percayai, dan tentunya sejurusan dengan
tujuanmu, kamu dapat berusaha sebisamu
untuk menghentikan bis tersebut di
depanmu, agar dia dapat memberi
kesempatan kepadamu untuk masuk ke
dalamnya. Karena menemukan yang seperti
itu adalah suatu berkah yang sangat
berharga dan sangat berarti. Bagimu
sendiri, dan bagi dia.

[+/-] Selengkapnya...