tag:blogger.com,1999:blog-52103969298751656442024-02-08T08:29:32.102+08:00Ne' Maekacatatan seorang birokrat muda yang terus membajakan diri demi kesejahteraan bersama.anno lamangkonahttp://www.blogger.com/profile/12479229113512150651noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-5210396929875165644.post-87324648216925261152008-06-19T02:30:00.003+08:002008-11-19T13:29:14.803+08:00Cinta itu sama seperti orang yang Menunggu Bis<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwNi4cy9X6YBVUzQGrFiaTTHwAAWDfth8NsMVH2mJEAQOTx_Yf1CSlQRQCD0xzTxzGlRCRvYtBr_1IyzYM3dDFzHHxLWpb2MVg9H1wPAV4vZHAgNDhtbv95aYJoJTNSmqUsqnxxl8NDeXy/s1600-h/Love.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwNi4cy9X6YBVUzQGrFiaTTHwAAWDfth8NsMVH2mJEAQOTx_Yf1CSlQRQCD0xzTxzGlRCRvYtBr_1IyzYM3dDFzHHxLWpb2MVg9H1wPAV4vZHAgNDhtbv95aYJoJTNSmqUsqnxxl8NDeXy/s200/Love.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5213290982034552114" border="0" /></a><br />Cinta itu sama seperti orang yang<br />menunggu bis. Sebuah bis datang, dan<br />kamu bilang, “Wah.. terlalu penuh,<br />sumpek, bakalan nggak bisa duduk nyaman neh !<br /><br />Aku unggu bis berikutnya aja deh.”<br />Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu<br />melihatnya dan berkata, “Aduh bisnya<br />kurang asik nih, nggak bagus lagi.. nggak mau ah..”<br /><span id="fullpost"><br /><br /><br />Bis selanjutnya datang, cool dan kamu<br />berminat, tapi seakan-akan dia tidak<br />melihatmu dan lewat begitu saja.<br /><br />Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis<br />itu kosong, cukup bagus, tapi kamu<br />bilang, “Nggak ada AC nih, bisa<br />kepanasan aku”. Maka kamu membiarkan<br />bis keempat itu pergi.<br /><br />Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor.<br /><br />Ketika bis kelima datang, kamu sudah<br />tak sabar, kamu langsung melompat masuk<br />ke dalamnya. Setelah beberapa lama,<br />kamu akhirnya sadar kalau kamu salah<br />menaiki bis. Bis tersebut jurusannya<br />bukan yang kamu tuju !<br /><br />Dan kau baru sadar telah menyiakan<br />waktumu sekian lama.<br /><br />Moral dari cerita ini: sering kali<br />seseorang menunggu orang yang benar-<br />benar ‘ideal’ untuk menjadi pasangan<br /><br />hidupnya. Padahal tidak ada orang<br />yang100% memenuhi keidealan kita. Dan kamu<br />pun sekali-kali tidak akan pernah bisa<br />menjadi 100% sesuai keinginan dia.<br /><br />Tidak ada salahnya memiliki<br />‘persyaratan’ untuk ‘calon’, tapi tidak<br />ada salahnya juga memberi kesempatan<br />kepada yang berhenti di depan kita.<br /><br />Tentunya dengan jurusan yang sama<br />seperti yang kita tuju. Apabila<br />ternyata memang tidak cocok, apa boleh<br />buat.. tapi kamu masih bisa berteriak<br />‘Kiri’ ! dan keluar dengan sopan.<br /><br />Maka memberi kesempatan pada yang<br />berhenti di depanmu, semuanya<br />bergantung pada keputusanmu. Daripada<br />kita harus jalan kaki sendiri menuju<br />kantormu, dalam arti menjalani hidup<br />ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.<br /><br />Cerita ini juga berarti, kalau<br />kebetulan kamu menemukan bis yang<br />kosong, kamu sukai dan bisa kamu<br />percayai, dan tentunya sejurusan dengan<br />tujuanmu, kamu dapat berusaha sebisamu<br />untuk menghentikan bis tersebut di<br />depanmu, agar dia dapat memberi<br />kesempatan kepadamu untuk masuk ke<br />dalamnya. Karena menemukan yang seperti<br />itu adalah suatu berkah yang sangat<br />berharga dan sangat berarti. Bagimu<br />sendiri, dan bagi dia.<br /><br /></span>anno lamangkonahttp://www.blogger.com/profile/12479229113512150651noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210396929875165644.post-91530404002661582172007-12-04T01:05:00.000+08:002008-11-19T13:29:14.901+08:00Izin Investasi di Kota Palu, Cukup Dilakukan di Jakarta<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv0sHtQ-FdB6nOkJDnmrgTvBl8CXHGP2qN7JZyQpEc97rNgz_tIb5Reo5kWvBTIF98gf5LZhezto52o30sywJ-WPlt3DfvhKCrPiFT_KzOj4UhQTIY3ouMvNgGDEhvWoaA5unXHMFN3OyT/s1600-h/hand.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv0sHtQ-FdB6nOkJDnmrgTvBl8CXHGP2qN7JZyQpEc97rNgz_tIb5Reo5kWvBTIF98gf5LZhezto52o30sywJ-WPlt3DfvhKCrPiFT_KzOj4UhQTIY3ouMvNgGDEhvWoaA5unXHMFN3OyT/s200/hand.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5140536482940311714" /></a><br /><br />Kota Palu, Sulawesi Tengah, kini terus membenahi kotanya. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menarik investor. Mulai dari melakukan lobi-lobi kepada para pengusaha, sampai membuka kantor Badan Promosi Palu (BPP) di Jakarta.<br /><br />Ketua DPRD Kota Palu, Mulhanan Tombolotutu, Selasa (4/12), mengatakan, dibukanya kantor BPP yang beralamat di Gedung Mustika Ratu, Pancoran, Jakarta Selatan itu, dimaksudkan untuk memudahkan urusan investasi yang akan dilakukan para investor yang hendak datang ke Palu [...]<br /><br /><span id="fullpost"> <br />Di kantor tersebut, kata Mulhanan, menyiapkan berbagai data potensi, peta potensi usaha, termasuk mengurusi berbagai perizinan dan mengurusi Memorandum of Understanding dengan Pemerintah Kota Palu. Bahkan, Mulhanan menjamin, urusan perizinan dilakukan melalui satu atap (SIMTAP) dengan waktu kurang dari satu minggu.<br /><br />"Kami bisa menjamin, para investor akan dimudahkan dalam urusan investasi itu. Tidak proses birokrasi panjang dan berbelit-belit," tegas Mulhanan Tombolotutu.<br /><br />Semua itu dilakukan, katanya, hanya melalui kantor BPP tersebut. Semua itu dimaksudkan untuk tidak memberatkan para investor yang hendak menanam modalnya di Kota Palu. Termasuk soal meminimalisir cost yang akan dikeluarkan para investor.<br /><br />Sejak dibukanya kantor BPP di Jakarta pada 8 Pebruari 2007 lalu itu, sejumlah pengusaha telah menandatangani MoU investasi di Palu. Antara lain para pengusaha itu adalah Minadi Punjaya, direktur PT Ina International Co.<br /><br />Pengusaha ini berencana membangun pelabuhan laut yang lebih representatif. sebagai jawaban atas pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seluas 1500 hektar di Kecamatan Palu Utara.<br /><br />Tidak hanya itu, sejumlah calon investor lain pun telah menandatangani MoU itu. Antara lain, Raymond Kim, CEO PT Konesia Utama, dan Nyoman Dharmawanti, direktur PT Diaksa Pramana Wisesa.<br /><br />Ternyata, upaya itu menggelitik pihak Departemen Perindustrian. Akhirnya, pihak departemen telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 13 miliar untuk mendorong Kawasan Ekonomi Khusus itu. Harapannya, kawan ekonomi ini akan menjadi contoh bagi daerah lainnya.<br /><br />Yang menjadi soal sekarang, kata Mulhanan Tombolotutu, ada pada soal infrastruktur Kota Palu yang belum memadai. "Nah, karena kondisi itulah sehingga PT Ina International mau menginvestasikan sekitar US$100 juta guna membangun pelabuhan yang akan terintegrasi dengan Kawasan Industri Khusus itu.<br /><br />Sedangkan untuk membangun infrastruktur telekomunikasi, pihak Telkom Divisi Regional VII telah menyediakan 54.902 satuan sambungan telepon (sst) di kota Palu. Sedangkan untuk telekomunikasi selular, semua operator GSM sudah ada di daerah ini.<br /><br />“Jadi, tidak ada masalah lagi soal sarana telekomunikasi. Semuanya sudah beres,” kata Mulhanan Tombolotutu.<br /><br />Mengenai listrik, Pemerintah Kota Palu telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Palu Utara sebesar 30 megawatt dan telah beroperasi sejak Maret 2007 lalu. Pembangunan PLTU itu dilakukan atas kerjasama dengan PT Pusaka Jaya Palu Power.<br /><br />Camat Palu Utara, Sudaryano Lamangkona, yang ditemui terpisah menyatakan, soal kesiapan sosial masyarakat dengan kehadiran Kawasan Ekonomi Khusus itu tidak ada masalah lagi. "Masyarakat sangat menyambut positif kehadiran KEK itu," kata Sudaryano Lamangkona.<br /><br />Bahkan, menurut Sudaryano Lamangkona, masyarakat di Palu Utara sangat berharap dengan kehadiran Kawasan Ekonomi Khusus itu dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat setempat. ***<br /></span>anno lamangkonahttp://www.blogger.com/profile/12479229113512150651noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210396929875165644.post-77457300842755011042007-10-05T01:24:00.000+08:002008-11-19T13:29:15.017+08:00Palu Bloger Community, direspon Pemkot Palu<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6VPiDJngW3GiNEQwnLhGcBG4ieIdtxu6RINu-QgwENug00GTF6OLp6Cdhjy8UqHpH2YL5Ce70Qio-cY7ZVJ83RBuESm0nq4VRPZpbBO9wOKAtSSILyIb4LCEPjNu5nSVp4IvOjUbT-PQL/s1600-h/kumpulan1.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6VPiDJngW3GiNEQwnLhGcBG4ieIdtxu6RINu-QgwENug00GTF6OLp6Cdhjy8UqHpH2YL5Ce70Qio-cY7ZVJ83RBuESm0nq4VRPZpbBO9wOKAtSSILyIb4LCEPjNu5nSVp4IvOjUbT-PQL/s200/kumpulan1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5140542298326030514" border="0" /></a><br /><span style="font-weight: bold;">Semakin</span> marak pengguna blog di Kota Palu. Tidak saja dari kalangan mahasiswa dan akademik serta jurnalisme tetapi juga mulai merambah dikalangan birokrat. Bahkan dalam waktu dekat (medio, oktober) pasca lebaran, direncanakan akan diluncurkan komunitas blog Kota Palu dengan merk, <a href="http://nosarara.org/">PALU BLOGER COMMUNITY</a> (PBC). Pembentukan paguyuban ini bertujuan untuk merangkul para blogerist Kota Palu dalam mengakumulasi dan mentransformasi informasi dari sesama bloger. Ini juga untuk menciptakan ruang informasi yang berbasis akademik terutama untuk kepentingan publik.<br /><br />PALU BLOGER COMMUNITY menyahuti peran dunia Informatikan dan Telekomunikasi yang sekarang ini semakin dirasakan penting. “Ruang informasi saat ini sangat penting untuk digunakan terutama dalam menyikapi perkembangan tekhnologi dan informasi. Apalagi trend masyarakat saat ini semakin cepat mengakses segala informasi baik yang sifatnya akademik maupun yang bersifat entertainment. Sehingga Pemerintah juga diharapkan dapat melakukan hal yang sama. Jika tidak maka akselerasi tidak akan dicapai,” kata <a href="http://mulhanan.co.nr/">Andi Mulhanan Tombolotutu</a> disela-sela diskusi ramadhan di Palu Golden Hotel... [...]<br /><span id="fullpost"><br />PALU BLOGER COMMUNITY sendiri rencana akan dipimpin RUSDY MASTURA yang sehari-harinya menjabat sebagai Walikota Palu, sebagai Ketua Umum didampingi H. Andi Mulhanan Tombolotutu, SH, yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Palu, sebagai Ketua Harian. Dari rancangan struktur personalia akan diisi dari beragam latar belakang profesi, diantaranya kalangan akademisi, jurnalis, pengusaha, birokrat serta para professional lainnya. “ Kami sangat menyambut antusias rencana pembentukan organisasi paguyuban ini, sebagai langkah awal dari meluasnya pengertian tentang pentingnya ruang Informasi dan Telekomunikasi," Tutup Ochan, sang jurnalis The Jakarta Post. (***)<br /><br /></span>anno lamangkonahttp://www.blogger.com/profile/12479229113512150651noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5210396929875165644.post-77530207982757674972007-09-18T02:53:00.000+08:002008-11-19T13:29:15.063+08:00Jawan Jaya Juarai Suzuki One Make Race 2007<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2KcUJ5ksPEETLk5_vZ3pQwoPjnRaev2XvSFJTr-CuTjNWgO2Kop1I-wl5lZFG26cxfMQMgWIcejUE7bXO0Sc2WtF_kE3OT54cMW7hpSn_L4po2S-NPnIrWMUpiHEk1C-8o3xxf8xITMSs/s1600-h/pembalap.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2KcUJ5ksPEETLk5_vZ3pQwoPjnRaev2XvSFJTr-CuTjNWgO2Kop1I-wl5lZFG26cxfMQMgWIcejUE7bXO0Sc2WtF_kE3OT54cMW7hpSn_L4po2S-NPnIrWMUpiHEk1C-8o3xxf8xITMSs/s200/pembalap.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5140564228429043922" /></a><br />Pembalap asal Palu Jawan Jaya menunjukkan kepiawaiannya dalam balapan putaran kedua region Sulawesi Suzuki Pertamina Enduro 4T Racing OMR (One Make Race) 2007 yang berakhir kemarin di surkuit Bukit Jabal Nur Palu. Pembalap yang membawa bendera New Inovasi Ana JPL MTCP itu naik ke podium juara di kelas Smash 110 cc TU Seeded.<br /><br />Pembalap andalan Palu ini memperlihatkan keperkasaannya di hadapan ribuan penonton yang memadati sirkuit Bukit Jabal Nur Palu dengan mengumpulkan poin 45 berkat menjadi runner up di kelas Smash 110 cc TU Seeded pada race pertama (20 point) dan merebut posisi pertama di racer kedua (25 point). Dengan kemenangan ini Yawan Jaya akan mewakili Region Sulawesi di babak grand final yang akan dilangsungkan di Jogyakarta, 17-18 November mendatang.<br /><span id="fullpost"> <br />Kemenangan Yawan Jaya sebenarnya tidak diprediksikan lebih awal. Apalagi saat start di race kedua, Yawan menempati posisi keempat. Selain itu, di kelas ini ada dua pembalap tangguh asal Sulsel, Junaedi Tadjuddin dari tim Suzuki Junaedi Adi Racing Team dan Rendy Astomo dari tim Suzuki Top One Makassar.<br /><br />Tapi Yawan mampu menyalip tiga pembalap di depannya pada dua lap terakhir. Di kelas ini, Junaedi T harus puas di posisi runner up dengan total poin 38 dan Rendy Astomo meraih juara ketiga dengan perolehan 25 poin.<br /><br />Balapan kali ini benar-benar tidak menguntungkan bagi pembalap tangguh Junaedi T. Selain kalah bersaing di kelas Smash 110 cc TU Seeded, Juanedi juga terpental ke urutan ketujuh di kelas Shogun 125 cc TU Seeded. Padalah di race pertama, Junaedi mampu finish di posisi runner up setelah Cheper Moohan juga dari Sulsel.<br />Sayang, motor Junaedi mengalami gangguan. Nasib yang sama juga dialami Cheper Moohan,--motornya treble membuat keduanya terpaksa tidak bias melanjutkan sisa lomba (out of race). Juara di kelas ini diraih pembalap asal Makassar dari tim Fauzan Racing Team Kotamubagu, Phute A dengan nilai maksiml 36.<br /><br />Posisi runner up ditempati racer asal Makassar lainnya Rendy Astomo dengan total poin 32. Membuntut di posisi ketiga adalah pembalap Adi AW asal Purwodadi dari tim Raphael Prima Motor Manado dengan perolehan poin 27, sedang posisi keempat ditempati pembalap Sandi Agung asal Mamuju dari tim Mamuju Racing Team Sulbar dengan jumlah poin 26.<br /><br />Selain gagal di dua kelas di atas, Junaedi yang sudah mengenal karakter sirkuit Bukit Jabal Nur Palu, juga tidak mampu bersaing di kelas Satria FU 150 cc Standar Seeded.<br /><br />Junaedi hanya mampu finish di urutan keempat yang hanya mengumpulkan 23 poin (13 poin di race pertama dan 10 poin di race kedua). Juara di kelas ini diraih pembalap asal Purwodadi dari tim Raphael Prima Motor Manado. Adi AW dengan poin sempurna 50 berkat kemenangan di race pertama dan juara di race kedua. Di kelas ini, Yawan Jaya hanya mampu meraih posisi ketujuh dengan nilai 17.<br /><br />Untuk kelas Shogun 125 cc TU Pemula Plus, naik ke podium juara adalah pembalap asal Biak Numfour dari tim R Land Indami Star Biak, Erland Rumsayor. Disusul rekannya juga dari Biak Ridwan De Aji dari tim Red One Indami Biak.<br /><br />Membuntut di posisi ketiga diraih Reno Chandra asal Palu dari tim Suzuki Perdana Motor. Di posisi keempat diraih pembalap asal Kolaka yang mengusung bendera Suzuki Jark Kolaka, Chandra CM.<br />Kejuaraan balap motor Suzuki Pertamina Endoro 4T Racing OMR 2007 kemarin dibuka Walikota Palu Rusdi Mastura. Hadir dalam opening ceremony Kapolresta Palu AKBP Sunarto.<br />Juga dihadiri pengurus teras IMI Sulteng masing-masing Sekretaris Umum Drs Sudaryano Lamangkona, M.Si, Ketua Bidang Olahraga Ir Melvin Us Tobondo, dan Ketua Bidang Wisata H Abdullah Himran. (radar sulteng.com)<br /></span>anno lamangkonahttp://www.blogger.com/profile/12479229113512150651noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210396929875165644.post-29497070455649313812007-09-18T01:53:00.000+08:002007-12-06T01:55:18.903+08:00Forum Birokrat Muda Palu Segera DideklarasiForum birokrat muda Kota Palu, dalam waktu dekat akan dilaunching. Organisasi para birokrat ini, merupakan jembatan bagi para birokrat, untuk dapat merefleksikan gagasan serta ide dalam menerjemahkan beragam perubahan. Perubahan dimaksud adalah perubahan paradigma birokrasi dari birokrat sebagai pelaksana menjadi birokrat, sebagai pengarah dalam menciptakan layanan prima. Wujudnya, bahwa organisasi ini bersifat a-politis [...]<br /><br /><span id="fullpost"> <br />Salah satu tujuan dari pendirian lembaga ini, sebagai forum silaturahim para birokrat muda, juga mengintensifkan peran birokrat dalam lini birokrasi. Memberikan masukan-masukan kepada pimpinan - kepala daerah - sebagai refleksi yang akan dijustifikasi dalam kerangka kebijakan formal.<br /><br />Dalam kebanyakan situasi, birokrat muda selamanya diasumsikan pada konotasi miskin pengalaman, pangkatnya masih rendah, belum stabil dalam situasi emosionalnya dan masih banyak lagi stigma lainnya. Tanpa mereduksi peran para birokrat tua yang sudah punya pengalaman. Namun, dalam kondisi sebenarnya, birokrat muda secara fisik sudah pasti sangat energik.<br /><br />Ide terbentuknya Forum Birokrat Muda Kota Palu ini, berkumpulnya sejumlah birokrat muda seperti camat, kepala seksi, kepala bagian dan para PNS lainnya di lingkungan Pemerintah Kota Palu. Mereka seakan "resah" melihat kondisi Palu yang masih membutuhkan pikiran dan ide cerdas untuk mendorong percepatan. Baik percepatan pembangunan maupun pelayanan pemerintah, termasuk juga mendorong pelayanan publik menjadi lebih baik.<br /><br />Ide ini sejalan dengan keinginan dan harapan Pemerintah Kota Palu, yang kini telah mengarahkan kebijakannya pada upaya percepatan pembangunan itu, termasuk di dalamnya adalah program penguatan kelembagaan. "Maka kehadiran Forum Birokrat Muda Kota Palu ini menjadi sangat penting untuk memback-up kebijakan itu," kata Sudaryano Lamangkona, salah seorang penggagas berdirinya forum ini. ***<br /></span>anno lamangkonahttp://www.blogger.com/profile/12479229113512150651noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210396929875165644.post-21287725734523647812007-06-29T03:16:00.000+08:002007-12-06T03:18:44.348+08:00Pekerjaan pembangunan Unit Pelaksana TeknisPemkot menyesalkan sikap sejumlah anggota DPRD Kabupaten Donggala dan pejabat Pemkab Donggala yang secara sepihak memerintahkan untuk menghentikan pekerjaan pembangunan Unit Pelaksana Teknis (UPT) rotan di kawasan industri Palu Utara tanpa berkoodinasi dengan pihak Pemkot atau pihak kepolisian setempat.<br /><br />Menurut Camat Palu Utara, Sudaryano Lamangkona SSos MSi, perintah untuk menghentikan pekerjaan pembangunan tersebut tidak berdasar karena lahan pembangunan UPT tersebut bukan merupakan wilayah Kabupaten Donggala.<br /><br /><span id="fullpost"> <br />Sudaryano mengatakan, kejadian tersebut terjadi saat sejumlah anggota DPRD Kabupaten Donggala dan pejabat Pemkab Donggala mengunjungi lokasi pembangunan UPT rotan di kawasan industri 27 Maret lalu. Kunjungan tersebut menyahuti keluhan warga Desa Nupabomba Kecamatan Tanah Tovea yang mengklaim bahwa lahan yang digunakan untuk pembangunan UPT tersebut adalah wilayah Desa Nupabomba. Padahal menurut Sudaryano, wilayah tersebut telah jelas adalah wilayah Kota Palu.<br /><br />"Setelah kami coba melihat kembali dokumen awal berupa peta yang ada dan berdasarkan pembentukan kota Palu bahwa wilayah yang dimaksud adalah sah milik wilayah kota Palu,"tegas Sudaryano di sela-sela acara work shop reformasi birokrasi Pemkot di Palu Golden Hotel kemarin (29/3).<br /><br />Menurut Sudaryano, sesungguhnya yang menjadi tapal batas antara wilayah Kabupaten Donggala dengan Kota Palu adalah jembatan yang memisahkan antara desa Nupabomba dan Kelurahan Lambara.<br /><br />"Namun warga desa Nupabomba berasumi lain, mereka menganggap pintu gerbang yang dibangun saat MTQ tingkat Provinsi itu adalah tapal batas, padahal pintu gerbang tersebut sengaja dibangun sedikit masuk ke wilayah Palu karena tidak mungkin pintu gerbang dibangun di ujung jembatan," ungkapnya.<br /><br />Sudaryano mengatakan, untuk menyelesaikan kasus tersebut pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Kecamatan Tanah Tovea Kabupaten Donggala, dan saat itu telah dihasilkan rekomendasi untuk melakukan koordinasi kembali di tingkat pemerintah masing-masing. Pemkot juga telah mengutus perwakilan ke Pemkab Donggala untuk mencari solusi yang terbaik. "Saya berharap kasus tersebut dapat cepat selesai sehingga nantinya tidak menjadi polemik di tingkat masyarakat," harapnya.<br /><br /><br /><br /></span>anno lamangkonahttp://www.blogger.com/profile/12479229113512150651noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210396929875165644.post-58454594758777780202007-03-30T16:43:00.000+08:002007-08-12T16:45:55.308+08:00Karena Masalah Tapal Batas<p class="MsoNoSpacing" style="color: rgb(192, 192, 192); text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Jumat, 30 Maret 2007</span></p> <div style="text-align: justify;"><o:p></o:p>PALU - Pemkot menyesalkan sikap sejumlah anggota DPRD Kabupaten Donggala dan pejabat Pemkab Donggala yang secara sepihak memerintahkan untuk menghentikan pekerjaan pembangunan Unit Pelaksana Teknis (UPT) rotan di kawasan industri Palu Utara tanpa berkoodinasi dengan pihak Pemkot atau pihak kepolisian setempat. </div> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Menurut Camat Palu Utara, Sudaryano Lamangkona SSos MSi, perintah untuk menghentikan pekerjaan pembangunan tersebut tidak berdasar karena lahan pembangunan UPT tersebut bukan merupakan wilayah Kabupaten Donggala.</p> <div style="text-align: justify;"> </div> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Sudaryano mengatakan, kejadian tersebut terjadi saat sejumlah anggota DPRD Kabupaten Donggala dan pejabat Pemkab Donggala mengunjungi lokasi pembangunan UPT rotan di kawasan industri 27 Maret lalu. Kunjungan tersebut menyahuti keluhan warga Desa Nupabomba Kecamatan Tanah Tovea yang mengklaim bahwa lahan yang digunakan untuk pembangunan UPT tersebut adalah wilayah Desa Nupabomba. Padahal menurut Sudaryano, wilayah tersebut telah jelas adalah wilayah Kota Palu.</p> <div style="text-align: justify;"> </div> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">"Setelah kami coba melihat kembali dokumen awal berupa peta yang ada dan berdasarkan pembentukan kota Palu bahwa wilayah yang dimaksud adalah sah milik wilayah kota Palu,"tegas Sudaryano di sela-sela acara work shop reformasi birokrasi Pemkot di Palu Golden Hotel kemarin (29/3).</p> <div style="text-align: justify;"> </div> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Menurut Sudaryano, sesungguhnya yang menjadi tapal batas antara wilayah Kabupaten Donggala dengan Kota Palu adalah jembatan yang memisahkan antara desa Nupabomba dan Kelurahan Lambara.</p> <div style="text-align: justify;"> </div> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">"Namun warga desa Nupabomba berasumi lain, mereka menganggap pintu gerbang yang dibangun saat MTQ tingkat Provinsi itu adalah tapal batas, padahal pintu gerbang tersebut sengaja dibangun sedikit masuk ke wilayah Palu karena tidak mungkin pintu gerbang dibangun di ujung jembatan," ungkapnya.</p> <div style="text-align: justify;"> </div> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Sudaryano mengatakan, untuk menyelesaikan kasus tersebut pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Kecamatan Tanah Tovea Kabupaten Donggala, dan saat itu telah dihasilkan rekomendasi untuk melakukan koordinasi kembali di tingkat pemerintah masing-masing. Pemkot juga telah mengutus perwakilan ke Pemkab Donggala untuk mencari solusi yang terbaik.</p> <div style="text-align: justify;"> </div> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">"Saya berharap kasus tersebut dapat cepat selesai sehingga nantinya tidak menjadi polemik di tingkat masyarakat," harapnya.</p> <div style="text-align: justify;"> </div> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Terpisah Wawali H Suardin Suebo SE mengatakan, pembangunan lokasi UPT rotan di kawasan industri itu menggunakan lahan Kota Palu bukan lahan Kabupaten Donggala. Untuk menyelesaikan permasalahan itu pihaknya telah mengutus kepala bagian tata pemerintahan Asri SH untuk berkoordinasi dengan asisten I Pemkab Donggala.</p> <div style="text-align: justify;"> </div> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">"Bahan yang dikoordinasikan tersebut yaitu batasan wilayah sesungguhnya berdasarkan dokumen pembentukan Kota Palu sebelumnya," katanya <span style="font-style: italic; color: rgb(153, 153, 153);">(radar sulteng)</span></p>anno lamangkonahttp://www.blogger.com/profile/12479229113512150651noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210396929875165644.post-47456722765448361462006-12-15T17:51:00.000+08:002007-08-12T17:00:28.854+08:00BKM Nadoli Gelar LPJ BLM P2KP<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; color: rgb(192, 192, 192);"><span style="font-size:85%;">Palu, 15 Desember 2006</span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Nadoli, Kelurahan Mamboro, Palu menggelar Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) di Balai Pertemuan Kelurahan Mamboro, pada Senin (13/11/2006). Hal ini dilakukan guna menjamin azas transparansi dan akuntabilitas kegiatan pengelolaan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP).</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">LPJ tersebut menandai selesainya pelaksanaan kegiatan pemanfaatan BLM P2KP yang telah melalui tiga tahap pencairan dengan jumlah dana keseluruhan Rp 150 juta. Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Palu Utara, Penanggungjawab Operasional Kegiatan (PJOK) Kecamatan Palu Utara, Koordinator Kota (Korkot) KMW VI P2KP Sulawesi Tengah (Sulteng), Fasilitator Kelurahan, BKM, UP-UP BKM, KSM/Panitia, Ketua-ketua RT/RW dan warga masyarakat.</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Pada kesempatan ini Camat Palu Utara Sudaryano R. Lamangkona, S.Sos, M.Si menyampaikan sambutan berupa harapan, dengan adanya pertemuan seperti ini maka akan terlahir masukan-masukan yang konstruktif bagi penguatan kelembagaan BKM. “Model pembangunan seperti P2KP baru pertama diterapkan, dan saya menganggap kegiatan ini sangat berhasil dalam menggalang partisipasi dan swadaya masyarakat,” kata Sudaryano.</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Ia mencontohkan, berbagai kegiatan pembangunan fisik yang merupakan swadaya masyarakat justru lebih banyak dibandingkan bantuan dari P2KP. Misalnya, di Kelurahan Panau, Palu Utara. Masyarakat di sana mampu menyelesaikan pembangunan MCK lapis keramik hanya dengan dana sebesar Rp 2 juta.</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Selain itu, di Kelurahan Lambara, di mana masyarakat setempat mampu membangun satu unit bak yang mengalirkan air ke areal perkebunan sepanjang 800 meter lebih dengan dana Rp 10 juta. Apalagi, 62 meter dari 800 meter tersebut melalui gunung. Masyarakat pun harus membelah gunung berlereng setinggi 4 meter dan lebar 3 meter yang akhirnya digunakan sebagai alternatif jalan untuk mengangkut hasil panen masyarakat.</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Begitu pula pada sejumlah kegiatan di beberapa kelurahan lain. Rata-rata partisipasi dan swadaya masyarakatnya cukup tinggi.</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Camat Palu Utara juga menyampaikan, dalam pengelolaan dana ala P2KP, masyarakat kini sudah mulai memahami bagaimana sulitnya pmngelola dana-dana seperti itu. “Sebelumnya pengelolaan tersebut kan dilakukan pemerintah,” kata Sudaryano. Lebih lanjut, ia berharap masyarakat dapat manfaatkan dan memelihara hasil-hasil kegiatan ini dengan baik. “Marilah kita membantu BKM. Jangan lah beban untuk memajukan masyarakat hanya kita berikan kepada BKM atau Unit Pengelolanya, tapi mari, beban ini kita pikul bersama agar seluruh persoalan lebih mudah kita atasi,” tandasnya.</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Di bagian lain, Korkot KMW VI Sulteng Moh. Sukran, SE menjelaskan, tahapan pemanfaatan BLM dalam kegiatan P2KP memang sudah selesai. Tapi, pendampingan dari KMW tetap berlanjut dengan beberapa program ke depan, seperti Program dana Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET) yang merupakan program kemitraan antara pemda dengan masyarakat, serta program channeling.</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Di sesi ke-dua acara LPJ ini, BKM membacakan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. Mulai dari tahap 1, 2 dan 3, dengan rincian, tiga tahap pencairan untuk kegiatan lingkungan sejumlah Rp 28.402.000, sosial Rp 43.487.500, ekonomi hibah Rp 2.510.500 dan ekonomi bergulir Rp. 68.100.000. Sehingga, total dana untuk tiga aspek kegiatan tersebut berjumlah Rp 142,5 juta dari total pagu Rp 150 juta. Dana sisa selisih antara pagu total dengan biaya kegiatan sebesar Rp 7,5 juta digunakan untuk Biaya Operasional BKM.</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Menanggapi laporan pertanggungjawaban tersebut, masyarakat memberikan sejumlah kritik dan saran terhadap pengelolaan. Masyarakat menyarankan agar ketua RT di masing-masing kelompok swadaya masyarakat itu berada juga dilibatkan dalam pengelolaan dana bergulir dan proses verifikasi. Masyarakat juga meminta agar proses pengembalian dana tetap dibantu oleh pihak RT.</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Berkaitan dengan anggapan di tubuh BKM telah terjadi praktek nepotisme, karena beberapa anggota BKM berasal dari satu keluarga, maka Gazali selaku mantan ketua Panitia Pemilihan Anggota BKM menjelaskan, proses pemilihan tidak direkayasa dan pemilihan dilakukan secara langsung oleh warga masyarakat sendiri. Dalam dua kali penyaringan yang dimulai dari tingkat RT tersaring 72 wakil yang nantinya saling memilih di tingkat kelurahan, hingga akhirnya terpilih 13 anggota BKM seperti saat ini. Jika dari 13 anggota BKM tersebut ada hubungan keluarga, hal tersebut hanya kebetulan.</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Jalannya proses laporan pertanggungjawaban BKM Nadoli yang alot dan diwarnai hujan interupsi menunjukkan bahwa warga masyarakat sudah mulai paham pentingnya kegiatan ini. Namun begitu, moderator acara Amil Junuddin, SH terpaksa memotong beberapa pertanyaan yang mulai melenceng dari substansi kegiatan.</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Akhirnya, Koordinator BKM Nadoli Asrul Nagaula, S.Pd. menyudahi laporan dengan menyampaikan bahwa di tubuh BKM saat ini telah terpilih Badan Pengawas Keuangan yang akan memeriksa pembukuan dan kondisi keuangan Sekretariat dan Unit Pengelola Keuangan setiap bulan. Badan Pengawas Keuangan ini terlahir melalui musyawarah BKM. “Kami juga meminta peran serta dari warga untuk membantu dalam pengawasan dana ini, terutama dana bergulir, agar proses transparansi dan akuntabilitas bisa berjalan,” kata Asrul. (Moh.Gazali, ST., Faskel, KMW VI P2KP-2 Sulteng; Nina)</p>anno lamangkonahttp://www.blogger.com/profile/12479229113512150651noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210396929875165644.post-46572743360374095562006-12-05T17:40:00.001+08:002007-08-12T17:03:52.967+08:00Palu Utara Target Juara Umum<p style="color: rgb(192, 192, 192); text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"><span style="font-size:85%;">Selasa, 5 Desember 2006</span></p> <div style="text-align: justify;"> </div> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">PALU - Seleksi Tilawatil Quran (STQ) ke-IV tingkat Kota Palu, yang akan dihelat di kelurahan Baiya kecamatan Palu Utara pada Minggu 17 Desember mendatang. Menjadi momen terpenting bagi Palu Utara, sebagai tuan rumah pelaksanaan ajang seleksi, yang akan mengantarkan Kota Palu ke ajang STQ tingkat Provinsi, Februari mendatang.</p> <div style="text-align: justify;"> </div> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Camat Palu Utara Drs Sudaryano Lamangkona MSi, saat ditemui di kantor walikota kemarin mengaku, pihaknya bersama seluruh kekuatan kafilah dari Palu Utara, akan berjuang seoptimal mungkin dalam meraih posisi juara umum, pada STQ yang akan dibuka langsung walikota Rusdy Mastura tanggal 17 malam nanti.</p> <div style="text-align: justify;"> </div> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Lalu bagaimana kesiapannya dalam mengejar target tersebut, menurut Ano, panggilan akrabnya, sejak jauh-jauh hari, pihaknya telah menggelar berbagai pertemuan bersama seluruh elemen warga di Palu Utara. Tujuannya, selain untuk menyukseskan ajang STQ, sekaligus membicarakan upaya yang dapat dilakukan, untuk bisa menjadikan Palu Utara menjadi juara umum pada STQ ke IV ini.</p> <div style="text-align: justify;"> </div> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">"Kami dari Palu Utara bertekad, selain sukses pelaksanaan, juga sukses prestasi yang menargetkan juara umum pada STQ ke-IV nanti," harap Sudaryano penuh semangat.</p> <div style="text-align: justify;"> </div> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Bahkan untuk mendukung pengamanan pelaksanaan STQ, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan unsur Polsek Palu Utara. "Untuk pengamanan kita sudah bekerjasama dengan Polsek Palu Utara ditambah anggota Pol PP dan Linmas kecamatan," katanya lagi.</p> <div style="text-align: justify;"> </div> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Sudaryano menambahkan, mengaku salut dengan dukungan yang diberikan oleh warga Palu Utara, yang dengan kesadarannya, menyediakan rumah tempat tinggal untuk para kafilah dari tiga kecamatan sejumlah 15 rumah. "Imbauan saya kepada warga di Palu Utara khususnya warga Baiya, bisa membantu panitia khususnya sisi Kamtibmas baik sebelum pelaksanaan maupun pasca STQ nanti," katanya.</p> <div style="text-align: justify;"> </div> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Menurut rencana, untuk memeriahkan STQ yang dihelat di lapangan sepakbola kelurahan Baiya itu, juga akan dibuka pasar rakyat, dan sejumlah acara musik kreasi. "Kita akan buka pasar rakyat yang menjual aneka kerajinan khas warga Palu Utara, musik selingan yang menampilkan rebbana kreasi dari empat kecamatan juga musik Bambu dari warga Pantoloan," pungkasnya. (radarsulteng)</p>anno lamangkonahttp://www.blogger.com/profile/12479229113512150651noreply@blogger.com0